Minggu, 26 Februari 2017

MENGENAL ISTILAH SYATIBIYAH,TOYYIBATUNNASR DAN ADDUROH AL MUDIYAH.



Ketiga istilah ini sudah tidak asing lagi bagi para Thulab atau anak-anak pesantren yang mendalami Qiroat dan ulumul quran

Qiroah sab’ah yang mashur istilah ini pertama dahulu di susun atau di kumpulkan dalam satu bahasan kitab adalah kitab Assab’u yang di karang oleh  Imam Abi Hasan Bin Mujahid( w 324 H) yang Masyhur dengan Ibnu Mujahid, kitab ini kemudian menjadi rujukan dalam pembahasan rujukan Qiroah qur’an, kemudian selanjutnya Imam Abu Amr Addani  (W 444 H) meringkasnya dengan judul Attaisir Fi Qiroaat As-Sab’u  dari kitab   Assab’u Imam Addani meringkas dari ketujuh  qori tesebut tiap Qori terdiri dari  2 orang rowi dan dari setiap rowi seorang Toriq/Jalur seperti Qori Imam Nafi’ Rowinya adalah Imam Qolun dan Imam Waras, Imam Qolun Toriq-nya Abu Nasyath Al-Maruzi, dan Imam Waras mempunyai Toriq Abi Ya’qub Al-Azraq dan lain sebagainya.

Pada periode selanjutnya ulama Qiroah Imam Abu Qosim Bin Fyuroh Asy-Syatibi ( W 590 H)  membuat nadom dari kitab Attaisir dari kitab Imam Addani di sertai beberapa penambahan yang terdiri dari 1173 bait yang di beri nama Hirzul Amani Wawajhuttahani atau yang lebih di kenal dengan istilah Matan Asy Syatibiyah dari sinilah istilah di dapati tata cara baca para imam dengan segala perbedaannnya, jika rujukan para ulama dalam bacaan merujuk ke kitab ini maka di Sebut Ala Thoriq Syatibiyah

Selanjutnya Imam Ibnul Jazari (W 833 H) mengumpulkan semua tentang ilmu qiroah dari berbagai macam kitab dalam satu bahasan kitab yang di beri nama Annasr Fi Qiroah Asyr, Tidak hanya Riwayat 7 imam tetapi 10 imam, di dalamnya di tulis berbagi thoriq dari setiap rowi yang lebih dari satu toriq, semua yang ada dalam kitab Imam Asy Syatibi juga di tulis dalam kitab ini dan di tambah tiga qori lain yaitu Imam Abu Ja’far,Ya’qub dan Kholaf.

Dalam kitab ini setiap qori terdiri dua orang rowi dan setiap rowi 2 orang thoriq dan dari setiap thoriq, juga terdiri dari 2 thoriq,yang kemudian Imam Ibnu Jazari menadhomkan kitab ini yang di beri nama Toyyibatunnasr fi qiroah al-asr, yang terdiri dari 1015 bait syair, adapun untuk imam yang 3 terahir beliau menyusun dalam bahasan  khusus yang di beri nama Tahbiru Attaisir,  beliau membuat pendekatan sebagaimana pendekatan bahasan dalam Attaisir kitab Addani. dari setiap qori 2 orang rowi  dan dari setiap satu rowi  satu orang thoriq  dan kemudain Imam Ibnul Jazari menadomkan kitab tersebut dalam sebuah bait sebagaimana Nadzom Asy Syatibiyah dengan nama Ad-duroh Al-Mudiyah yang terdiri dari 241 bait syair. jika rujukan para ulama dalam bacaan merujuk ke kitab ini maka di Sebut Ala Toyyibatunnasr ( Al Misbah).

Antara  Matan Asy-Syatibiyah, Toyyibah An-nasr dan Adduroh para ulama qur,an dan juga tholib berusaha menjaga dan memperaktekkan dalam bacaan qur’an karena setiap kitab tersebut berisi materi qiro’ah sesuai dengan babnya masing-masing, artinya setiap apa yang di karang dari Imam Asy Syatbi dan Imam Ibnul Jazari semuanya memberikan faidah tersendiri ,untuk praktek bacaan harus Musyafahah Bertalaqi dengan seorang yang ahli dalam qiraoat, jadi seberapapun teori dan kitab yang kita kuasai dalam masalah qiroah jika tidak bertalaqqi dengan ahlinya maka tidak akan kita ketahui tatacara bacanya.
Jika di gabungkan antar Matan Asy Syatibiyah dan Adduroh maka lahir dari para ulama Istilah Al Asr Assughro sedangkan At-toyibah sendiri di sebut Al-Asr Al-Kubro.

Sebagai contoh bacaan Hafs An Asim dalam Asy Syatibiyah terdiri dari satu jalur yaitu Amr Bin As-sobah, yaitu dari Abi Hasan Thohir Bin Ghulbun dari Abi Hasan Ali Bin Muhammad Al Hasyimi dari Abi Al Abbas Al Usnani dari Abi Muahammad Ubaid  Bin Assobah  Bin Subih dari Hafs dari Ashim sebagaimana di sampaikan Imam Addani, sementara dalam At-toyibah dua jalur yaitu Amr Bin Assobah dan Ubaid Bin Assobah , dan dari Amr Bin Sobbah dan Ubaid Bin Sobbah masing seorang thoriq: Ubain Bin Assobah yaitu  Al Hasyimi dan Abi Thohir Bin Abi Hasyim,keduanya dari jalur Usnani dari Ubaid Bin Assobah ,dan dari Amr In As-sobah  yaitu Abu Ja’far Ahmad Bin Muhammad Al Faami atau yang di kenal Al-Fiil, dan Zar’an keduanya dari Amr Bin As-sobbah, 

Dari kitab-kitab inilah para ulama qiroat selanjutnya mengambil tatacara bacaan para imam yang Tujuh (Qiroah Sab’ah) ataupun imam yang Sepuluh (Qiroah Asyaroh)  dengan cara praktek Bertalaqqi atau Bermusyafahah ( bertatap muka langsung) sehingga sanadnya bersambung sampai si empunya bacaan (qori) sekali lagi dalam kitab hanya berupa qoidah teori (dirayah)yang tatacara bacanya adalah di dapat dari cara Bertalaqqi(riwayah) seperti tentang bacaan Mad Munfasil sekian ketukan panjangnya dan lain sebagainya.

Berikut contoh cara baca pada Thoriqoh Syatibiyah dan Toyyibah pada beberapa kasus.




4 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wR wB. Mohon bisa d beritahukan judul buku yang isinya d posting untuk contoh bacaan thoriqah dan syatibiyyah

    BalasHapus
  2. Agar saya dapat beli bujunya.
    Sekian dan terimakasih
    Wassalamu'alaikum wR wB

    BalasHapus
  3. Salah satunya Teorinya Bisa dirujuk di kitab ini البدور الزاهرة في القراءات العشر المتواترةdan kitab-kitab lainnnya.
    adapun untuk mengenal Secara global masing-masing thoriq yang sepuluh bisa di rujuk di تاريخ القراء العشرة ورواتهم وتواتر قراءاتهم ومنهج كل في القراءةمن طريق الشاطبيةو الدرة

    BalasHapus