Minggu, 20 Maret 2016

USMANIKAH MUSHAF STANDAR INDONESIA? Bag 1

USMANIKAH MUSHAF STANDAR INDONESIA?


Pertanyaan seperti ini sering kita jumpai, terutama bagi saya yang berkecimpung dalam dunia penerbitan Al-quran Standar Indonesia (Kemenag). walaupun sudah sering di jawab oleh lajnah Pentashihan Mushaf Al-quran Indonesia bahwa Mushaf Standar Indonesia adalah Utsmani. tetapi karena kurangnya info yang sampai kepada khalayak sehingga satu atau dua orang yang belum mengetahuinya menganggap Mushaf Standar Indonesia tidak Utsmani karena tulisannya beda dengan Mushaf Standar Madinah.

Ketika berbicara Mushaf Utsmani maka selama ini orang mengidentikan dengan Mushaf Standar Madinah, tetapi kalau melihat berbagai mushaf yang ada di dunia ini yang menjadi standar pada negaranya masing-masing maka akan kita dapati mushaf al-quran yang berbeda antara satu sama lain, terkait metoda penulisannya, dan semuanya itu berdasarkan metoda para Ulama rasm yang yang berkecimpung dalam bidangnya, sebagai contoh Mushaf Standar Madinah, mushaf ini memakai metoda penulisan Imam Abu Dawud Annajah (Mahzhab Masyriq) dengan kitab Muhtasar Tabyiin Lihijal Tanziil, dapat dilihat pada Ta’rif Bihadal Mushaf pada halaman belakang mushaf.

Mushaf Jamahiriyah libiya, memakai standar penulisan metoda Imam Abu Amr Addani( Mahzab Maghrib) dengan kitab Al-Muqni Fi Ma’rifatil Masohifi Ahlil Amsaar, dapat dilihat pada halaman belakang mushaf Ta’rif Bihadal Mushaf. dan sebagian Wilayah Maghrib Juga Memakai Metode Imam Abu Dawud dengan beberapa Tahrir.

Mushaf Standar Pakistan/India(Anak Benua Hindia), memakai standar penulisan perpaduan Imam Syatibi, Imam Abu Amr Addani, juga mushaf wilayah Maghrib yang menggunakan metoda tersendiri pengembangan dari Imam Abu Dawud, dan semua mushaf tersebut mereka(ulama quran) menamainya dengan Mushaf Utsmani, dan benar semua adalah mushaf Utsmani. sekarang yang menjadi persoalan adalah metoda penulisan, metoda penulisan ini rujukannnya adalah ulama yang mempunyai ilmu dalam bidang rasm al quran  dan mengerti tentang ilmu rasm al-qur’an,yang menjadi bahan diskusi adalah misalkan kalau Imam Abu Dawud Annajah yang menjadi rujukan penulisan Mushaf Standar Madinah, maka  ada pernyataan bahwa Mushaf Libiya lebih Utsmani kenapa? Secara keilmuan Imam Abu Dawud adalah murid Imam Abu Amr Addani karena beliaulah yang telah mengajari Imam Abu Dawud metoda penulisan rasm?.tetapi pernyataan seperti ini jelas bukanlah sebuah hujjah keilmuan, karena ilmu itu tidak menerima qiyas artinya ilmu itu bersifat pasti dan bermetoda, pun demikian dengan rasm dalam penulisan al-quran kalau kita baca bahwa semua metoda ulama rasm hampir semuanya dipakai dalam penulisan mushaf,. 

Mushaf Standar Madinah, menggunakan metoda Abu Dawud dan Imam Abu Amr Addani jika terjadi perbedaan maka di Tarjih Imam Abu Dawud atau bahkan ulama rasm yang lain selain keduanya, ini artinya metodanya diambil dari beberapa ulama rasm, Mushaf Libiya secara jelas mencantumkan bahwa metoda yang di pakai adalah Imam Abu Amr Addani, mushaf Pakistan walaupun tidak di cantumkan di belakangnya pada mushaf tetapi para ulama Benua Hindia telah membahasnya bahwa metoda penulisannya berdasarkan Imam Addani dan Imam Asy-Syatibi, dan imam-iman rasm yang lainnya atau rumpun tanda baca yang sama yang di pakai di Indonesia ulama qur’an Indonesia menyatakan bahwa metoda ini berdasarkan metode Campuran Imam Abu Dawud juga Imam Abu Amr Ad Dani, jadi metoda penulisan pada mushaf agaknya masih menjadi pembahasan yang menarik bagi pemerhati ilmu rasm al-quran.

Permasalahan  ini (bahwa mushaf mereka bukan Utsmani ?)juga terjadi di Negara anak Benua Hindia seperti Pakistan India Bangladesh, juga di Turki., mushaf standar mereka berebeda dari segi rasm dengan mushaf Standar Madinah bacaan riwayat Imam Hafs An Ashim dan juga mushaf libiya riwayat Imam Qolun. setidaknya mushaf yang berbeda dari Satndar Madinah tersebar di seluruh anak Benua Hindia, Sarjakh wilayah terbesar Uni Emirat Arab, dan perbatasan Pakistan dan Afghanistan, Turki, atau standar Magrib riwayat Imam Warasy, Imam Qolun, juga Negara yang jauh dari mereka memakai rumpun yang sama yaitu Indonesia.





Mushaf Madinah dengan bacaan Riwayat Imam Hafs An-Ashim memakai metoda penulisan utama Imam Abu Dawud  dan Imam Abu Amr Addani dengan merajihkan imam Abu Dawud jika terjadi perbedaan dari keduanya atau bahakan merujuk keulama rasm lainnya. mushaf ini adalah yang menurut beberapa pendapat ke Utsmaniyannya menjadi rujukan utama, dan mushaf Standar Madinah ini di tashih oleh Dewan Tashih Al-Quran Dunia di Mesir. Mushaf ini paling banyak di pakai di Negara-negara Duwal Arobiyah dan Timur Tengah. dengan rujukan kitab Mustasar Attabyin Lihijail Tanzil. Mushaf dengan Metoda ini awal dimulai penulisanya oleh Imam Muahmmad Ridwan bin Ied Al-Mukholati, yang kemudian menjadi mushaf Standard Duwal Al–Arabiyah dapat dilihat pada Mushaf Mukholati.


Mushaf Libiya, mushaf  dengan nama Mushaf Jamahiriyah  Libiya dengan riwayat bacaan Imam Qoluun, dalam halaman Ta’rif Bihadal Mushaf bahwa mushaf ini disebut Mushaf Utsmani dengan Standar penulisan Imam Rasm Imam Abu Amr Addani. dengan penulisan hampir mendekati penulisan Qiyasi, dengan rujukan kitab Al Muqni Fi Rasmi Masohifil Amsoor.

Mushaf Maghrib dengan riwayat bacaan Imam Warasy juga disebut mushaf Utsmani dengan standar penulisan ulama rasm ulam madzab maghrib.seperti mushaf Muhammadi penulisan dengan metoda dari Muharar metoda Imam Abu Dawud yang dipelopori Imam Abu Hasan Ali Bin Muhammad Al Balansi, W.567 H, Metoda Imam Abu dawud yang dipakai pada Mushaf standard Masyriq Biasanya disebut dengan Metoda Abu Dawud Al Atsary.(bisa dibaca lengkap pada pembahasan Metoda Penulisan rasm Al-Quran Cetak)
Mushaf standar Anak Benua Hindia juga Riwayat Imam Hafs An Ashim,  dalam hal ini diwakili Pakistan, dan juga mushaf Standar Pakistan cetakan Madinah, mushaf ini menurut ulama negeri India dan Pakistan adalah Mushaf Utsmani dengan metoda penulisan Imam Abu Amr Addani, Imam Syatibi, dan imam yang lainnya. mushaf ini oleh ulama Madinah (ulama rasm) dsebut mushaf Utsmani dengan khot Naskh Ta’liq. rujuakan kitabnya diantaranya Al-Muqni dan beberapa syarah kitab Al Muqni Seperti Al-Aqilah dan lainnya. Mushaf ini di Indonesia dulu dikenal dengan Mushaf Bombay.

Mushaf standar Turki juga hampir sama dengan mushaf Standard Anak Benua Hindia, mushaf ini pernah diajukan Dewan Ulama Turki untuk di tashih di Dewan Tashih Quran Dunia di Mesir. tetapi menurut syaikh Ali Jum'ah (ketua dewan tashih saat itu) bahwa mushaf ini terdapat kelebihan sekurang-kurangnya 5000 alif.(wallahu a’lam) Mushaf Turki ini lebih dikenal di  Indonesia Dengan nama Mushaf Bahriyah (Mushaf Al Hufadz).atau Bahkan Mushaf Ini Masyhur diwilyah baghdad (bisa dibaca pada Mushaf Turki)


Mushaf standar Indonesia, mushaf ini juga hampir serumpun dengan mushaf Standar Pakistan, India dan Turki, karena memang rujukan penulisannya mengacu pada mushaf Bombay dan Bahriyah, mushaf ini di teliti dan di sempurnakan penulisannya oleh ulama rasm Al-qur'an Negeri Indonesia( lajnah pentashihan al-quran Indonesia) dan berkesimpulan bahwa Mushaf Standar Utsmani Indonesia ini selain merujuk ke Syaikhoni (Imam Abu Dawud dan Abu Amr) juga mengacu kepada metoda Imam Suyuti dalam Kitab Al Itqoon Fi Ulumil Quran.

Mushaf Standar Indonesia





Dr.Syafaat Rabbani ulama negeri Pakistan dan juga anggota dewan keilmuan di percetakan Mujama’ Malik Fahd Littibatil Quran, menyusun sebuah Makalah  Untuk Mengetahui Metode yang digunakan dalam penulisan Mushaf Pakistan serta rujukan metoda penulisannnya yang berbeda dari Mushaf Standar Madinah, (permasalahan yang sama dengan di Indonesia).makalahnya dengan judulul Rasm Matbaah Taj Dirosah Naqdiyah Muqoronah (Mushaf Cetakan Taj Company Lahore pakistan, Studi Kitik dan Perbandingan) dan juga ada makalah yang sudah disusun secara perbandingan yang juga cukup jelas yang dikarang oleh Dr.Sayyid Furghal Ahmad, dengan judul Al-Alifaat Al Mukhtalaf Fiha…dan makalah-makalah lainnnya.

Dalam makalah ini di bahas panjang lebar mengenai perbedaan ulama rasm dan penerapannya pada mushaf-mushaf yang ada, saya tidak akan menjelaskan semua  tetapi akan saya kutipkan perbandingan antara mushaf madinah dengan beberapa mushaf berbeda dengan rujukan ulama rasmnya sehingga menjadi bahan wawasan perbandingan bagi kita. mudah-mudahan dengan kita mengetahui alasan dan perbedaan dalam penulisannya serta rujukan ulamanya kita bisa mengambil faidahnya, Makalah ini di sampaikan Beliau pada Seminar Al-quran Internasional di Jeddah saudi Arabiya Tahun 2014.

Jadi Permaslahan Penulisan Rasm pada mushaf cetak seperti halnya permaslahan dalam fiqih (secara ikhtilafnya), ada berbagai perbedaan pendapat, hanya yang perlu kita ketahui adalah rujukan yang dipakai dalam penulisan Mushaf tersebut, Imam Abu Dawud dan Imam Abu Amr Addani itu seperti Imam Syafii dan Imam Ahmad, guru dan murid melahirkan metoda yang berbeda, dan semua lahir dari pada metoda para ulama, semoga Allah subahanahu wataala  merahmati mereka semua, amiiin... jadi yuk baca-dan baca lagi rujukan kitab-kitab para ulama rasm Al-quran agar tidak saling menyalahkan.


Bisa juga dibaca pada judul Metoda Penulisan Rasm Al-Quran Cetak. 
Menganal Ulama dalam bidang rasm Al quran 1-4 lebih lengkap



Bersambung………….Bisa di lihat di bagian 2 akan saya bahas satu persatu metodanya insya allah




6 komentar:

  1. Assalaamu'alaikum

    ana mau tanya.
    Setau antum, apa sudah ada aplikasi atau pdf dari mushaf standar Indonesia ini?

    BalasHapus
  2. waalaikumsalam sudah ada mushaf keluaran kemenag versi android dan versi dekstop silahkan downlod saja Mushaf kemenag, ada versi pdf juga versi font-nya ,kalau versi pakistan atau india yang aplikasi Namanya Mushaf Muhammadi buat dekstop atau juga android,kalau yang pdf yang di cetak dimadinah dinamakan Mushaf Naskhta'liq

    BalasHapus
  3. pak bisa konsultai lewat hape???????

    BalasHapus