Rabu, 15 Februari 2017

HUKUM ALIF YANG 7 DALAM MUSHAF MENURUT TORIQOH SYATIBIYAH

HUKUM ALIF YANG 7 DALAM MUSHAF MENURUT TORIQOH SYATIBIYAH

(AL ALIFAATU ASSAB’U ALA TORIQOH SYATIBIYAH)


Alif Yang Tujuh adalah tujuh kalimat khusus dalam al quran yang pada penulisan ahir kalimatnya tertulis Alif Mamdudah ,para imam  quro berbeda pendapat dalam Isbat dan Hadfnya ketika membacanya baik saat wasal atau waqaf  ,berikut penjelasannnya.


Dalam Mushaf Standar Depag atau Standar Madinah dan Mesir kalimat ini di tandai Dengan Sifr Mustatil (bulatan lonjong) atau juga Sifr Mustadir (bulat)yang di letakkan di atasnya (    )  ketujuh Alif tersebut terletak dalam surat

1.Pertama Alif dalam kalimat   yang terdapat dalam surat Al- Kahfi ayat 38 


Pada Mushaf Standar 15 Baris Terletak Pada Halaman 298 


Ibnu Amir menetapkan adanya alif tersebut saat wasal ,yang berarti di baca panjang sementara imam quro yang lain meniadakannya saat wasal yang berarti di baca pendek saat wasal.


Jadi pada mushaf standar yang menggunakan  riwayat Imam Hafs An Asim  seperti halnya Mushaf Standar Indonesia,Madinah  di baca pendek ketika wasal dan di baca panjang ketika waqaf.

2.Kedua  Alif pada kalimat surat Al-Ahzab ayat 10, Ketiga Alif pada kalimat surat Al-Ahzab ayat 66  dan  Keempat Alif pada kalimat surat Al-Ahzab  ayat 67 .  Pada Mushaf Standar 15 Baris Terletak Pada Halaman 419 Dan 427

Para imam quro dan rowinya berbeda pendapat dalam isbat dan hadfnya  pada ketiga kalimat tersebut yaitu,


Imam Abu Amr dan Imam Hamzah hadf alif baik wasal maupun waqaf yang berarti baik wasal maupun waqaf di baca pendek .


Imam Ibnu Kasir ,Imam Hafs,dan Imam Kisai hadf alif ketika wasal dan isbat alif ketika waqaf yang berarti di baca pendek ketika wasal dan di baca panjang ketika waqaf


Imam Nafi ,Imam Ibnu Amir dan Imam Syu’bah  isbat alif baik wasal maupun waqaf yang berarti baik wasal maupun waqaf di baca panjang .

3.Kelima Alif pada kalimat   yang terletak dalam surat Al Insan ayat 15 dan16 ( kalimatnya sama jadi di hitung satu) 


pada mushaf standar 15 baris  terletak pada halaman 579

Kalimat   pertama atau  ayat 15

Para quro berbeda pendapat saat wasal  atau waqaf dalam penetapan bacaan tanwinnya yaitu berkaitan dengan cara bacanya apakah dengan mengisbat tanwin yang berarti alif di isbat atau di hadf ketika waqaf  atau dihadf ketika waqaf dan mensyukunkan huruf ra .

Para Quro dan Rawinya


Imam Nafi  dan Imam Ibnu Kasir ,Imam Kisai dan Imam Syu’bah menetapkan adanya tanwin  ketika wasal dan alif sebagai ganti dari tanwin ketika waqaf yang berarti bacaan ra di tanwinkan sehingga idgham ke huruf selanjutnya ketika wasal dan di baca ra tanpa tanwin ketika waqaf yaitu ra fathah dan alif isbat..


Imam Hamzah menghadf tanwin dengan mensyukunkan ra tanpa alif baik wasal atau waqaf.

Imam Abu Amr ,Imam Ibnu Amir dan Imam Hafs menghadf tanwin dan mengisbat alif dengan huruf ra di baca fathah .


Jadi pada mushaf standar yang menggunakan  Riwayat Imam Hafs An Asim  seperti halnya mushaf standar Indonesia  atau madinah di baca pendek ketika wasal dan di baca panjang ketika waqaf dan tidak ada tanwin saat wasal

Kalimat  kedua atau ayat 16


Imam Nafi ,Imam Kisai dan Imam Syu’bah menetapkan adanya tanwin dan alif sebagai gantinya artinya dibaca tanwin ketika wasal dan di baca dengan alif ketika waqaf (ra di fathahkan di sertai alif).


Imam Hisyam menghadf tanwin dan isbat alif

Ibnu Kasir,Abu Amr .Ibnu Dakwan.Hamzah dan Hafs  mengahdf tanwin dan mensyukunkan ra  tanpa alif  artinya kalau waqaf di baca sukun.

Jadi kalau mau di wasal hadf alif sedangkan kalau mau waqaf ra di baca sukun.

4.Ke Enam yaitu Alif dalam kalimat . yang  terletak dalam surat Al-Insan ayat 4 


Dalam Mushaf Standar 15 Baris Terdapat Pada Halaman 578 


Ada perbedaan pendapat ketika wasal antara yang isbat tanwin dan hadfnya .

Imam Nafi ,Kisai,Syu’bah,dan Hisyam Mengisbat Tanwin dan alif sebagai ganti tanwin (wasal dengan tanwin dan waqaf dengan alif)

Hamzah dan Qumbul hadf tanwin mensyukunkan lam tanpa alif,ketika waqaf dan menghadf  tanwin dan fathah lam.


Abu Amr hadf tanwin dan isbat alif

Imam Hafs,Bazi dan Ibnu Dakwan hadf tanwin dengan dua cara isbat alif dan juga hadf isbat ketika waqaf dan hadf ketika wasal.

5.Ketujuh Huruf Alif pada kalimat  diamanapun berada

Para imam quro yang 7 sepakat atas hadfnya alif ketika wasal dan waqaf ketika setelahnya bertemu/berikutnya adalah huruf hija’ kecuali bertemu hamzah qoto’

Dalam hal ini Imam Nafi berbeda yaitu kalimat di panjangkan jika setelahnya huruf hamzah qotho’ dalam keadaan Fathah atau Madmumah.yaitu di baca Mad Munfasil

Imam Qolun dari Nafi berbeda dari Imam Nafi yaitu sebaliknya yaitu di baca mad ketika setelahnya hamzah qotho berharokat kasroh.di panjangkan seperti Mad Munfasil.atau juga menghadf alif ketika wasal.


Imam Waras memanjangkan alif disertai isbat dan Imam Qolun dua cara antara  Qosr dan Tawasuth

Kalimat ana  yang bertemu dengan hamzah qoto madmumah (berharokat dumah hanya ada dua tempat)


Al Baqarah 258

Yusuf 45
 



Sedangkan yang bertemu dengan hamzah Qotho Maftuhah (Fathah) ada 10 tempat 


Dan 3 tempat kata ana yang bertemu hamzah qotho maksuroh(kasroh) yaitu

 

1 komentar:

  1. Saya lagi belajar, dan selalu bingung dengan shifr, utk quran ustmani madinah ada penulisan shifr mustadir, tetapi ternyata di quran ustmani indo tdk ada.pas saya cek cara bacanya ternyata panjang. Qs 83:29

    BalasHapus