Jumat, 01 April 2016

Mushaf-Mushaf Kuno


Mushaf-Mushaf Kuno

       Adanya mushaf al quran zaman sekarang yang berada di tangan kita dan yang kita baca ini adalah sebuah keberadaan yang berdasarkan pada data dan ilmu yang dibangun oleh para ulama dalam bidang al-quran  sebelumnya, karena ilmu itu sekali lagi bersifat pasti bukan berdasarkan qiyas  artinya bahwa mushaf yang berada di tangan kita ini ada karena jalur ( kalau boleh pinjam ilmu Para ulama adalah berdasarkan riwayat dan juga sanad-sanad) yang telah di gali dan dipelajari oleh para ulama rasm al quran, sehingga terbentuk tulisan yang seperti saat ini yang bersambung sampai pada Mushaf Sayyidina Usman R.A dan bersambung sampai Rasulullah.( disini dari sisi rasm khot qurannya) sehingga pada saat ini mushaf begitu mudah di baca karena kejelasan hurufnya.

      Para ulama dalam bidang sejarah dan rasm alquran berbeda pendapat mengenai mushaf yang saat ini berada dan di nisbatkan ke Mushaf Sayyidina Usman R.A, tetapi setiap perbedaan pendapat ada satu pendapat yang bisa  dipilih yang   paling kuat atau rajih (karena di kuatkan oleh kumpulan para ulama dalam istilah fiqih bisa dibilang menurut Jamahir) yang berdasarkan sanad paling bersambung.

    Mushaf yang termasuk mahtutoh ( mushaf peninggalan yang di tulis dengan tangan/manuskrip yang di sandarkan kepada Mushaf Sayyidina Usman R.A ada beberapa, dalam sebuah makalah yang disusun oleh Dr Iyad Salim Sholih Assamiroiy dengan judul  Al Masohiful Mahtutotul Alfiyyah Atta’rifu Biha Wa Ahamiyatuha Walmuhafadotu Alaiha ( mushaf-mushaf Tulisan tangan  yang berusia ribuan tahun ) beliau menerangkan beberapa mushaf manuskrip yang keberadaannya disandarkan kepada Sayyidina Usman  dan letak keberadaannya sekarang berikut mushafnya dan akan di jelaskan satu persatu


·         مصحف طشقند
·         مصحف جامع الحسين في القاهرة
·         مصحف جامع عمرو بن العاص في القاهرة
·         مصاحف صنعاء
·         مصحف لندن
·         مصحف سانت بترسبورغ.
·         مصحف باريس
·         مصحف متحف الآثار التركية والإسلامية
·         مصحف طوپ قاپى سرايي
·         بقية من مصحف في دار الكتب المصرية منقوط بطريقة أبي الأسود الدؤلي
·         بقية مصحف من المصاحف المحفوظة في متحف )والترز( للفنون
·         المصاحف المنسوبة إلى سيدنا علي بن أبي طالب :
·         مصحف المُخَلِّصيِّ المخطوط سنة  353 ه
·         مصحف ابن البواب )علي بن هلال الخطاط البغدادي ت 413 ه





1.MUSHAF طشقند (Tosqondi )


    

Di perkirakan mushaf ini sebelumnya berada di Baghdad mushaf ini di bawa oleh Syaikh Abu Bakar Al Kifaal  yang meninggal tahun 976 masehi dan dikubur di Samarqand  dan cucunya Khaja Ahrar sebagai penerusnya yang juga empunya Madrasah penghafal quran disana,( ada yang menyebut Masjid Khoja Ahrar) zaman uni soviet, Mushaf ini sekarang berada di kantor perpustakaan agama (Maktabah Idaroh Diniyyah) di kota Tosqondi (Thoshkent) ibu Kota Jumhuriyah Uzbekistan Al-Islamiyah tepatnya di madrasah yang di kenal dengan nama (A-Q Madrasah  ) terletak disamping dinding sebuah (masjid Khoja Ahror) di kota Samarkand, pada saat penjajahan Rusia atas Uzbekistan tahun  1868 masehi, mushaf ini dipindahkan ke Maktabah Amah (perpustakaan umum) di Petersburg tepatnya tgl 24 oktober, atau bertepatan dengan penanggalan kekuasaan Samarqondi yaitu (Tasriiin Al Awwal) 1869 M. pada tahun 1905 masehi orientalis Rusia bernama Bisaryf (پيساريف) menulis dengan pena pada naskah aslinya sebelum dicetak  dengan dengan tulisan yang tidak begitu jelas, bahwa mushaf ini di cetak 50 eksemplar dan salah satunya di berikan ke Mesir dan di simpan di Darul Kutub Al Misriyah dengan nomor manuskrip mushaf 204 Mushaf ini terdiri dari 353 lembar. menurut Dr Toyar peneliti mushaf ini bahwa naskah aslinya ada yang hilang(dicuri) ketika mushaf ini berpindah dari satu tempat ketempat lainnya, naskah yang asli sekarang hanya berjumlah 337 lembar saja.

       Mushaf ini berukuran  68x35 cm setiap lembar terdiri dari 12 baris kebanyakan,mushaf ini tidak komplit di perkirakan yang hilang mencapai 420 lembar.

Al quran ini di tulis dengan Khot Kuffi zaman dahulu,tidak ada harokat,titik atau syakal,juga awal surat tidak ada,perpindahan antara satu surat dengan surat lainnya di batasi dengan sebuah garis,terkadang ada tanda yang menunjukkan perpindahan juz terkadang tidak ada,pada sebagian ayat juga ada tanda yang menunjukkan ahir sebuah ayat.

    Orientalis Rusia A.chipunin(أ. شيبونين )orang yang pertama kali  mempelajari mushaf ini dengan bukunya ‘’Al Quran Fi Rusia Dalam 3 jilid ’’, A. Chipunin berkseimpulan bahwa mushaf ini bukan mushaf Sayyidina Usman Bin Affan,mushaf ini di perkirakan di tulis pada ahir abad pertama hijriyah atau awal abad kedua hijriyah.

Setelah revolusi rusia tahun 1918 m.berkumpullah majlis permusyawaratan islam( para ulama) di kota Aufa,pada peretemuan tersebut majlis diniyah  meminta kepada Liniyin kepala Uni Soviet waktu itu,majlis meminta agar mushaf dikembalikan kepada kaum muslim,dan permintaan tersebut di penuhi dan mushaf di letakkkan di kota aufa dan kemudian di serahkan kembali ke perpustakaan keagamaan Tosqondi tahun 1923 m dan pada tahun 1926 m ,mushaf ini di pindahkan ke Museum Sejarah Al Atiqah di kota yang sama di samarkand.

    Khotot Mahmud Said Al Hiwari beliau menulis ulang dengan mengikuti naskah mushaf ini, dan melengkapi kekurangan lembaran-lembaran yang hilang, di bawah dewan Lajnah Kibari Ulama  Mesir dan Syam mushaf ini diberi nama Mushaf Al-Imam (المصحف الإمام)  mushaf ini dicetak oleh Darul Tholas damaskus tahun 1224 H Atau 2004 Masehi, mushaf ini terdiri dari 1316 halaman temasuk muqodimah dan penutup, mushaf ini di cetak dengan biyaya Syaikh Zaid Ibnu Sulton Ali Nahyan (kepala kerajaan uni Emirat Arab).

Berikut salah satu contoh naskah aslinya (Manuskrip)


Contoh mushaf yang telah di tulis Ulang oleh Khotot Mahmud Said Al Hiwari dan di cetak Darul Tholas

 



Lebih jelasnya bisa di baca bukunya Dr Ghonim Qodury Al Hamd Dan Dr Iyad Salim Assamiroiy dengan judul  ‘’Dowahiru Kitabiyah Fi Masohifa Mahtutotin’’ dan juga buku ‘’Adwa Al Mushaf Ibnu Affan  Radiyallohuanhu Warihlatuhu Sarqon Wa Ghorban’’ karangan DR.Sahr Sayyid Adul Azir Salim

bersambung ke no

2.Mushaf Jami' Husain  Fil Qohiroh  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar