Minggu, 08 Januari 2017

METODA YANG DI PAKAI DALAM PENULISAN RASM AL-QUR’AN CETAK



 METODA YANG DI PAKAI DALAM PENULISAN RASM AL-QUR’AN

1.Metode yang paling masyhur adalah metoda Imam Abu Dawud Sulaiman Bin Annajah W.496 H.  sebagaimana dalam kitabnya yang masyhur dan menjadi rujukan ‘’Muhtasor Attabyiin Lihijail Tanziil’’ dalam kitab ini di jelaskan rasm tiap kalimat quran dari awal sampai ahir, dan yang mengambil metoda penulisan cara ini adalah mushaf yang berada di wilayah Mesir, Saudi, Wilayah Syam, Iraq dan Negeri-Negeri Arab Lainnya, dan jika ada huruf yang di sukut (diamkan keberadaanya) maka hal itu di Isbat (tetapkan adanya) pada kebanyakan penulisannya, sebagimana mushaf yang di cetak Mujama’ Malik Fahd, metoda dengan rujukan ini sering disebut dengan nama Madzab Masyriq ( kesepakatan ulama Wilayah Timur Negeri Arab).
Dalam mushaf madinah pada halaman belakang selalu di tambahkan sumber rujukan kitab metoda penulisan .



2.Metoda Imam Abu Dawud Sulaiman Bin Annajah, tetapi dalam perkembangnya ulama mutaahirin telah melakukan beberapa perubahan/pengembangan , diantaranya ulama yang masyhur melakukan perubahan ini adalah Abu Hasan Ali Bin Muhammad Al Balnasi, W.567 H. perubahan ini pada sebagian kalimat yang dengannya didiamkan oleh Imam Abu dawud, sebagian besar adalah riwayat yang manyatakan pembuangan Alif( Hadf), berbeda dengan metoda sebelumnya yang menetapkan adanya penetapan alif (Isbat) dalam penulisannya, contoh mushaf ini adalah Mushaf Muhammadi dengan riwayat Imam Warasy yang di cetak  di wilayah Maghrib.(Maroko dan sekitarnya),hal serupa juga seperti mushaf yang di cetak di Mujama’ Malik Fahd mushaf dengan dua riwayat, Yaitu Imam Qolun dan Imam Waras dari Nafi, metoda penulisan seperti ini sering di sebut Madzab Maghoribah (metoda yang di pakai di wilayah negeri-negeri muslim bagian barat Arobiyah) seperti Maroko,ada yang menyebutkan bahwa Metoda Mushaf Madinah Metoda Abu Dawud -Al Atsary dan Yang perubahan yang dilakukan Al balnasi ini disebut dengan Al Muharroroh.


3.Metoda Abu Amr Umar Ibnu Said Addani W.444 H. dengan kitabnya Al Muqni fi Ma'rifatil Marsum Masohif Ahlil Amsoor, terutama tentang masalah Hadf Alif dan isbat, seperti di ketahui bahwa kitab ini sangat ringkas sekali jika di bandingkan dengan kitab muridnya Imam Abu Dawud, Imam Addani tidak memaparkan kalimat  pada mushaf secara kata perkata dari awal sampai ahir , sebagaimana dalam kitab Muhtasor Attabyiin, dalam kitab ini Imam Abu Amr Hanya membahas metodenya sendiri secara khusus kalimat pada mushaf semua secara singkat dan padat yang mencakup semuanya, dan yang menunjukkan hal itu seperti nash penetapan pada huruf Alif dalam al-quran yang di timbang dengan wazan yang 7, kecuali beberapa huruf yang memang masuk dalam bahasan tentang Hadfnya huruf-huruf alif tersebut, wazan yang tujuh ini adalah, wazan فعال ), (seperti (عذاب),  ( فعال ) seperti عقاب,فعال ) (seperti خوان, فاعل)   ( seperti كاتب, (فعلان )seperti الخسران, (فعلان ) seperti صنوان, مفعال) ) sepertri الميزان, demikian ini wazannya kemudian beliau berkata demikianlah dan apa-apa menyerupai secara penulisannya maka ini adalah landasan dalam penulisannya, demikian pula jika adanya posisi  yang terbalik seperti Ya,Wau, maka desesuaikan dengan tata letaknya.

Dan tidak ada perbedaan di antara ulama rasm bahwa apa yang di diamkan  oleh Imam Addani selain  dari wazan ini, maka hal itu ditapkan adanya (Hukumnya)sesuai nash secara penulisan ( artinya yang tidak masuk dalam daftar wazan ini maka penulisannya di sesuaikan dengan kalimat arab yang ma’ruf)

Adapun kalimat-kalimat yang lain yang tidak masuk pada wazan  yang tujuh maka secara otomatis alifnya tidak ada ( Hadf), sebagaimana Addani menyebutkan secara nash dalam Al Muqni, dan di tetapkannya alif (Isbat) jika tidak di paparkan tentang Hadf dan Isbatnya, ini adalah yang di pilih dari ulama rasm, dan yang banyak menyebutkan hal ini adalah Abu Husain Bin Ali Ar Rajraji W.899 H. Dalam kitabnya (Tanbiih Al Atsaan Ala Mawaridid Dom’an), dalam beberapa judul pembahasan di sebutkan  dalam sarh Al Bait Nadom bait ke  217.seperti

‘’Imam addani menyebutkan wazan fu’laan
 dengan isbat alif seperti kalimat udwaaan’’.


Imam Al-Khoroz menyebutkan disini wazan فعلان, dan juga menyebutkan dalam bait ke 254 dengan dua wazan فعال dan فاعل, jika ada pertanyaan kenapa selain wazan yang ada kalimat yang lain di anggap di diamkan (sakat), maka dapat di jawab dengan ‘’ bahwasannya hal tersebut tidak akan menjadikan masalah karena setiap apa yang di diamkan maka hukumnya di tetapkan adanya, meskipun tidak disebutkan penetapannya’’ dan hal ini ma’ruf bahwa metoda ini adalah juga yang di masyhurkan Imam Al Khoroz, bahwasannya tidak di biarkan kecuali Adani juga telah membiarkan hal itu‘’
Hal itu dapat dilihat pada contoh dalam syarah dua bait, pada bait ke 65 dan 143, dan contoh dalam kitab ini banyak sekali

Metoda ini juga di kuatkan oleh Ridwan Bin Muhammad Al Mukholatty w.1313 H.
Dalam Kitab Irsadul Quroo Wal Katibiin, dan juga Ibrahim Bin Ahmad Al Maroghini At Tunisi, W.1349 H, dalam kitab Dalilul Kahiroon,dan juga oleh Ali  Bin Muhammad Addoba’ W  1380 H .dalam kitabnya Samiruttolibiin,dan ulama lainnya, dan mushaf yang mengikuti metoda ini secara khusus adalah mushaf yang cetak Jumhuriyah Libiya dengan riwayat Qolun dari Nafi’





4.Metoda Imam Abi Muhammad Al Qosim Asy Syatibi, W 590 H.
Dalam nadomnya Al Aqilah Atrabul Qosoid Fi Asaniyal Maqosid atau di kenal dengan Arraiyah  sebagaimana nadomnya Imam Addani dalam Al-Muqni dengan sedikit penambahan, mushaf yang di cetak dengan metoda ini adalah mushaf cetakan Benua Hindia baik cetakan lama atau yang terbaru, di antaranya mushaf cetakan Taj Company(diIndonesia masyhur dengan Mushaf Bombay). Termasuk Mushaf Standar Indonesia ,Tetapi Menurut lajnah Pentashihan Mushaf Al-quran Indonesia, Bahwa Mushaf Standar Indonesia Mengikuti Imam Suyuti dalam Al Itqon sebagimana dalam buku yang di keluarkan oleh lembaga pentashihan Mushaf Indonesia bahwa Mushaf Standar Indonesia di tulis secara Rasm Usmani yang akurasi rasmnya telah di sesuaikan dengan yang tertera dalam kitab Al Itqon.



Mushaf seperti Mushaf Indonesia yang sama dari sisi rasm adalah Mushaf standar yang beredar di wilayah Anak Benua Hindia seperti India ,Pakistan, Bangladesh, perbatasan Afghanistan, sebagian Uni Emirat Arab, dll Ulama India dan pakistan Mneyatakan Bahwa Metoda Penulisan tersebut di ambil dari Metoda Imam Abu Amr Addani dan Imam Asy Syatibi. dan beberapa seperti Mushaf Baghdad atau Turki dari beberapa Rasm Mempunyai beberapa persamaan.




Disarikan dari Makalah Dr Syafaat Rabbani, Dirosah Naqdiyah Muqoronah rasm Mushaf Taj  dan beberapa keterangan Tambahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar