Senin, 10 Oktober 2016

MENGENAL 10 IMAM QIROAT



MENGENAL 10 IMAM QIROAT, 20 IMAM ROWI DAN 80 JALUR PERIWAYATAN

Dalam Ilmu Qiroah (Bacaan Al-Quran ) ada para imam yang menjadi rujukan bacaan al-quran dari zaman dahulu juga berlangsung sampai zaman sekarang, mereka adalah para  ulama-ulama yang terkenal, ketelitian, kemutqinan dalam hafalan ,dan cukup lama menekuni dunia qiraat, serta menguasai berbagai disiplin ilmu quran serta telah disepakati untuk diambil dan dikembangkan qira'atnya.

     Para imam quro’ ini sebenarnya banyak sekali jumlahnya, sebelum abad ke-3 Hijriyah tiap wilayah mempunyai Imam Qiroah masing-masing, tetapi para ulama telah menyepakatinya untuk Mentadwin atau mengumpulkan quro’ yang bacaannya atau qiroatnya di pandang Shohih dan jalurnya Mutawatir, sehingga ada istilah Qiroah Sab’ah Al Masyhuroh (Al Quro’ Assabah)-Qiroah Yang Tujuh, di tambah tiga imam juga yang masih di pandang shohih sehingga menjadi istilah Qiroah Asyaroh ( Al Quro’ Al-Asyroh)-Qiroah Sepuluh, di luar yang 10 imam quro ini qiroatnya di pandang syadz, dalam beberapa kitab juga sering di bahas istilah Qiroah Arbaata Asyar(Empat Belas Imam Quro) pemilihan atau penyederhanaan-tadwin imam quro menjadi 7 ini di lakukan oleh Abu Bakar bin Mujahid pada awal abad ke-3 Hijriyah, beliau adalah ulama qiroat di wilayah Iraq.

A.Pengertian Qiroaat
Imam Abdul Fatah  Abdul Ghani dalam Al-Buduur Azzahirah disebutkan Qiroat adalah setiap perbedaan atau persamaan (cara pembacaan quran) yang bacaan tersebut disandarkan kepada para Imam Qiroat, yang disepakati oleh para Perowi bacaan.seperti qiroat yang tujuh atau yang sepuluh, seperti qiroat Ashim dan lainnya.

B.Riwayat
Masih dalam kitab yang sama Riwayat adalah setiap cara baca Al-quran yang disandarkan kepada perowi dari seorang imam qiroat, seperti Rowi Hafsh dan syu’bah dari Imam Ashim, Maka cara pembacaan yang ada pada Imam Hafsh ini  adalah Riwayat Imam Hafsh, dan bacaan imam syu’bah disebut riwayat syubah dari Ashim.

C.Thariqoh
Thariqoh adalah setiap cara baca al-quran yang disandarkan  kepada orang yang mengambil bacaan tersebut dari seorang rowi kebawah, atau bacaan yang diambil orang setelah rowi atau rowi kebawah. Sebagai contoh Imam Nafi’ mempunyai rowi Imam warasy dan imam warasy  mempunyai thoriq imam Al-azraq.
Atau Gampangnya
Qori’ adalah orang yang mempunyai bacaan berserta dialeknya yang sanadnya bersambung sampai pada Rasulullullah Saw, yang di kenal dengan (Qiroah) dan Rowi adalah orang yang meriwayatkan atau memberitakan bacaan imam qori/quro, atau Riwayat dari para imam quro dan Sanad atau biasa juga di sebut Thoriq adalah  mata rantai persambungan periwayat bacaan dari rowi atau perantara ke rowi selanjutnya.

Sebagai Contoh secara komplit
Sebagai contoh Imam Nafi’ (Qiroah) mempunyai Rowi Imam Warasy (Riwayat) dan Imam Warasy  mempunyai Thoriq imam Al-Azraq (Thoriqoh).

Qiroah Sab’ah atau Imam yang tujuh yaitu Imam Nafi’, Ashim, Hamzah, Ibnu ‘Amir, Ibnu Katsir, Abu Amr, dan Ali Al-Kisai.

Qiroah Asyaroh atau imam yang sepuluh, ketujuh imam diatas di tambah Imam Abu Ja’far, Imam Ya’qub dan Imam Khalaf.

Qiroat Arbaata Asyaroh atau imam yang empat belas, yaitu kesepuluh imam diatas  ditambah bacaan Imam Hasan Al Bashri, Imam Ibnu Muhasain, Yahya Al Yazidi dan Imam Syambudhi.

A.Imam Yang 7 Yang Terkenal  (Qiroah Sab’ah Al Masyhuroh)

1.NAFI AL-MADANI
Nama lengkapnya adalah Abu Ruwaim Nafi' bin Abdurrahman bin Abu Nu'aim al-Laisi, beliau adalah terahir Imam Quro di Madinah Al-Munawarah, beliau mengambil bacaan dari para Tabiin seperti Abdurrahman bin Hurmuz Al-A’raj, Abdurrahman dari Abdullah bin Abbas dan Abu Hurairah dari Ubay bin Ka’ab dan Ubay dari Rasulullah SAW. berasal dari Isfahan lahit tahun 70 H, dan wafat di Madinah pada 169 H. dan Menurut sebuah Riwayat beliau berguru kepada sekitar 70 orang tabiin.

Dua orang perowinya tanpa perantara (langsung) adalah Qalun dan Warasy

- Qalun adalah Abu Musa  Isa bin Miyna Al-Madani. Beliau adalah seorang guru bahasa Arab yang mempunyai kuniyah Abu Musa dan julukan qalun. Diriwayatkan bahwa Nafi' memberinya nama panggilan Qalun karena keindahan suaranya, sebab kata Qalun dalam bahasa Romawi berarti baik. Beliau wafat di madinah pada 220 H. 

- Warasy adalah Usman bin Sa'id Al-Misri. Beliau diberi kuniyah Abu Sa'id dan diberi julukan Warasy karena teramat putihnya. Beliau wafat di Mesir pada 198 H.



3 komentar: